Minggu, 06 November 2016

KIMIA ORGANIK FISIK

SALAM KIMIA!
Di sini, saya akan mencoba menjelaskan secara umum apa itu kimia organik fisik. Kimia organik fisik merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia khusunya kimia organik. Kimia organik fisik yaitu salah satu cabang ilmu kimia yang mengkaji aspek fisik dari suatu senyawa organik. Dengan mengetahui aspek fisik suatu molekul organik dengan baik maka dapat dirancang sintesis suatu senyawa yang bermanfaat khususnya untuk obat-obatan secara alami. Kimia organik fisik memiliki beberapa bahasan, yaitu :

1.       Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik pasangan elektron bersama untuk dirinya sendiri. Perbedaan antara dua unsur yang menentukan sejauh mana elektron tersebut berbagi dan dibagi merata.
Elektronegativitas dapat digunakan untuk menjelaskan:
·         Kepolaran ikatan
·         Kekuatan ikatan hidrogen
·         Fenomena reaksi

2.        Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik menarik yang lemah antara atom elektronegatif (F, O, N, dan H) terikat pada atom elektronegatif lain. Ikatan hidrogen bertanggung jawab terhadap sifat yang dimiliki air dan molekul biologis lainnya.
Ikatan hidrogen dapat digunakan untuk menjelaskan:
·         Titik didih
·         Kelarutan
·         Bentuk molekul

3.       Gaya van der waals
Gaya van der waals merupakan interaksi lemah antara molekul yang melibatkan dipol. Molrkul polar memiliki interaksi dipol-dipol permanen.
Gaya van der waals secara umum dapat dibagi 3:
·         Gaya Keesom/ Gaya Elektrostatis, meliputi interaksi antara:
Molekul ionik dengan molekul ionik
Dipol permanen dengan dipol permanen
·         Gaya Debye : interaksi antara dipol permanen dengan dipol terinduksi)
·         Gaya London/Gaya Dispersi : interaksi antara dipol sementara dengan dipol terinduksi
Gaya van der waals dapat digunakan untuk menjelaskan:
·         Titik didih
·         Kelarutan

4.       Polarizabilitas
Polarizabilitas yaitu kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul. Gaya tarik dipol-dipol terjadi disebabkan karena adanya molekul yang penyebaran muatannya asimetris yang bersifat polar dan mempunyai dua ujubg yang berbeda muatan. 
Polarizabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif dan bentuk molekul. Pada umumnya,semakin banyak jumlah elektron dalam molekul maka semakin mudah molekul tersebut mengalami polarisasi.

5.       Gugus fungsi
Merupakan kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang mirip bahkan sama. Gugus fungsi dapat dicirikan yang memiliki ikatan rangkap dan atom elektronegatif.
Gugus fungsi dapat dibagi 7:
·         Gugus fungsi -OH (alkohol)
·         Gugus fungsi -O- (eter)
·         Gugus fungsi -C-H atau -CHO (aldehida)
·         Gugus fungsi -CO- (keton)
·         Gugus fungsi -COOH (asam karboksilat)
·         Gugus fungsi -COOR (ester)
·         Gugus fungsi -X (halogen)

6.       Efek induksi
Yaitu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom dalam suatu molekul (melewati ikatan psi). Efek dapat dinyatakan sebagai I+ atau I-.
I+ jika substituen yang terikat mendorong elektron (melepaskan elektron).
I-   Jika substituen yang terikat menarik elektron (menerima elektron)
Efek induksi akan berkurang dengan adanya jarak gugus induksi dengan pusat reaksi (COOH)
       Posisi gugus menentukan besarnya efek induksi yang diberikan.

7.       Resonansi
Resonansi adalah  delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam struktur Lewis. Struktur molekul atau ion yang mempunyai delokalisasi elektron disebut dengan struktur resonan. Resonansi dalam kimia dilambangkan dengan dua arah panah
                           

8.       Hiperkonjugasi
   Merupakan delokalisasi yang melibatkan elektron σ. Hiperkonjugasi di atas dapat dipandang sebagai overlap antara orbital σ ikatan C-H dengan orbital π ikatan C=C, analog dengan overlap π-π. Hiperkonjugasi disebut juga resonansi tanpa ikatan. Secara singkat efek hiperkonjugasi merupakan perubahan dari suatu ikatan C-H menjadi ikatan C=C atau C≡C oleh Hα. Hiperkonjugasi dapat meningkatakan kestabilan molekul dengan semakin banyaknya Hα maka suatu molekul tersebut akan semakin stabil.

9.       Tautomeri
  Tautomeri adalah perpindahan atom dalam satu molekul menjadi isomer. Contohnya yaitu perubahan keto menjadi enol, dan amin menjadi imin.
  

10.       Regangan Ruang
     Regangan ruang merupakan perubahan bentuk dan ukuran ruang molekul bergantung pada arah dan letak gaya luar yang diberikan. 

TERIMA KASIH


Daftar Pustaka:

Parlan. 2003. Kimia Organik Fisis I. Makassar: Universitas Hasanuddin. 

Prasojo, S. L. 2013. Kimia Organik I Jilid I Buku Pegangan Kuliah untuk Mahasiswa Farmasi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi".

Tobing, R. L. 1989. Kimia Organik Fisik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

www.ilmukimia.co.id

www.wikipiedia.org

16 komentar:

  1. Terima kasih atas pemaparannya. Mohon dijelaskan lagi maksud dari posisi gugus menentukan besarnya efek induksi. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pertanyaannya saudari Indah, maksud dari posisi gugus di sini. misalkan pada asam 2-klorobutanoat memiliki pKa = 2.83, asam 3-klorobutanoat pKa-nya = 3.98 dan 4-klorobutanoat pKa-nya = 4.52 lalu asam butanoat yang tidak memiliki gugus Cl memiliki pKa = 4.82.
      jadi, dalam contoh ini, asam butanoat yang gugus Cl-nya paling jauh dari atom pusat dapat dikatakan memiliki nilai pKa tertinggi sehingga dapat diurutkan dari yang terkecil ke terbesar yaitu asam 2-klorobutanoat < asam 3-klorobutanoat < asam 4-klorobutanoat < asam butanoat
      pKa merupakan derajat kelarutan asam (atau derajat disosiasi asam, dilambangkan dengan pKa) dalam kimia digunakan sebagai ukuran kelarutan suatu asam (atau basa) dalam pelarut air dengan kondisi standar (1 atm dan 25 °C). Nilai pKa didefinisikan sebagai "minus logaritma terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan"

      Hapus
  2. Blognya bagus... tetapi sedikit saran, pada pokok bahasan mengenai ikatan hidrogen yang tentang penjelasan untuk titik didih, kelarutan, dan bentuk molekul itu sebaiknya dijelaskan lebih mendalam, agar pembaca yg lain dapat lebih mengerti... Terimakasih ;)

    BalasHapus
  3. mohon maaf, untuk pengaruh gugus fungsi terhdap struktur senyawa apa ya? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih saudara Rivi atas pertanyaannya, untuk pengaruh gugus fungsi terhadap struktur senyawa.
      Gugus fungsi mempengaruhi struktur seneyawa baik secara fisika (titik didih, titik leleh, titik lebur, dll) dan secara kimia (kebasaan, keasaman, dll)

      Hapus
  4. Terimakasih atas informasi nya sangat membantu sekali dalam memahami materi ini namun apa ya yang mempengaruhi polarisabilitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih saudari Ineke atas pertanyaannya,
      faktor yang mempengaruhi polarizabilitas yaitu massa molekul relatif (Mr) dan jumlah elektron pada molekul.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Terimakasih untuk materinya, saya mau bertanya bagaimana syarat agar terjadi resonansi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, syarat resonansi menurut literatur yang saya baca yaitu posisi elektron dapat diubah-ubah untuk menghasilkan struktur resonansi yang lain, tanpa mengubah posisi atom-atomnya. Dengan kata lain, atom-atom yang saling berikatan harus tetap dalam semua struktur resonansi untuk satu spesi tertentu. Perhatikan juga bahwa walaupun suatu ion atau senyawa dapat digambarkan secara lebih akurat dengan menyertakan dengan menyertakan semua struktur resonansinya, tetapi supaya sederhana biasanya hanya satu struktur Lewis saja yang dipergunakan.
      Terima kasih

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Terimakasih atas materinya, saya ingin bertanya apakah hubungan antara resonansi dan hiperkonjugasi? Terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari.
      Hiperkonjugasi disebut juga resonansi tanpa ikatan. Secara singkat efek hiperkonjugasi merupakan perubahan dari suatu ikatan C-H menjadi ikatan C=C atau C≡C oleh Hα. Hiperkonjugasi dapat meningkatakan kestabilan molekul dengan semakin banyaknya Hα maka suatu molekul tersebut akan semakin stabil.
      Terima kasih

      Hapus
  9. terimakasih penjelasannya, saya ingin menanyakan apa polarisabilitas itu, bagaimana bisa terjadi dalam suatu senyawa, kalau sudah terjadi bagaimana kecenderungan sifat senyawanya?

    BalasHapus
  10. terima kasih sangat bermanfaat materinya

    BalasHapus