GUGUS
FUNGSI
Gugus fungsional (istilah
dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada
molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia
yang sama atau mirip. Persenyawaan dengan gugus fungsional yang
sama akan mempunyai sifat kimia yang sama. Semua gugus fungsional bersifat hidrofilik sehingga meningkatkan kelarutan
senyawa organik dalam air.
Beberapa jenis gugus fungsi organik
Identifikasi gugus fungsi
1. Identifikasi
Gugus Fungsi pada Alkanol/Alkohol (R–OH)
a. Alkohol
bereaksi
dengan
logam
Na menghasilkan
gas hidrogen.
2 ROH +
Na → 2 RONa +
H2
b. Reaksi
alkohol
dengan
asam
karboksilat
dan
sedikit
asam
mineral (H2SO4 atau
HCl)
akan membentuk
suatu
ester.
c. Alkohol
dengan struktur R–C–CH3 (R
= H atau
alkil)
OH
memberikan hasil positif terhadap tes iodoform.
d. Alkohol
primer dapat
dioksidasi menjadi aldehida (RCHO).
Jika
oksidasi dilanjutkan, menjadi asam karboksilat.
e. Oksidasi
alkohol sekunder membentuk keton.
f. Alkohol
tersier tidak dapat teroksidasi dalam keadaan basa.
g. Alkohol
bereaksi dengan hidrogen halida.
h. Pada
temperatur tinggi dan dengan adanya asam sulfat, suatu alkohol akan mengalami reaksi eliminasi.
2. Identifikasi
Gugus Fungsi Aldehida
a. Aldehida
mudah
dioksidasi menjadi asam karboksilat. Oksidasi aldehida oleh pereaksi Tollens membentuk cermin perak.
b. Aldehida
dapat
direduksi membentuk alkohol primer.
c. Adisi
HCN pada
aldehida menghasilkan senyawa sianohidrin.
d. Dalam
basa
pekat,
aldehida (yang tidak mengandung hidrogen alpha)
mengalami oksidasi dan reduksi (otoredoks) menghasilkan campuran alkohol dan garam karboksilatnya. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi Cannizzaro.
e. Jika
aldehida direaksikan dengan larutan NaOH encer pada temperatur kamar atau lebih rendah, terjadi dimerisasi yang biasa disebut sebagai ”aldol”.
3. Identifikasi
Gugus Fungsi Keton
a. Alkanon
yang mengikat metil pada gugus ketonnya (R–CO–CH3) memberikan tes iodoform positif.
b. Adisi
pereaksi Grignard pada alkanon menghasilkan alkohol.
c. Adisi
sianida pada alkanon menghasilkan sianohidrin.
4. Identifikasi Gugus Fungsi Karboksil
a.Sifat
keasamannya menjadikan reaksi dengan logam membentuk garam.
b.Bereaksi
dengan alkohol membentuk ester.
c.Reduksi
asam
karboksilat menghasilkan alkohol primer.
HIDROKARBON
(ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun oleh atom hidrogen (H)
dan karbon (C). Mempunyai rumus umum CnH2n+2, alkena mempunyai rumus
umum CnH2n , sedangkan alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2.
Tatanama alkana
1. Menggunakan awalan (met. .. et.. prop ... ..., dll) yang menunjukkan
jumlah carbons pada kerangka induk dari rantai molekul, dan dan
akhiran ana untuk menunjukkan bahwa molekul merupakan alkana.
2. Kelompok yang melekat pada rantai induk disebut substituents dan
diberi nama menggunakan awalan untuk jumlah carbons dalam rantai
substituen dan akhiran il, misalnya, metil, etil, propil, dodekil, dan diberi
nomor sesui nomor atom karbon rantai induk dimana substituen
tersebut terikat.
3. Pemberian nomor dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan
letak substituen
Alkena dan Alkuna
Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua dan tiga. Berdasar aturan IUPAC hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua diberi nama alkena, sedangkan yang
mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
CH3CH3 CH2=CH2 HCΞCH
Etana etena etuna
Trivial : etilena asetilena
Bila rantai induknya mengandung empat karbon atau lebih, harus digunakan
sebuah nomor untuk menunjukkan posisi ikatan rangkap atau ganda tiga.
Rantai itu diberi nomor sedemikian sehingga ikatan rangkap dua atau tiga
memperoleh nomor serendah mungkin.
“ KEISOMERAN “
Senyawa – senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama
di sebut Isomer. Keisomeran karena perubahan struktur disebut keisomeran
struktur, sedangkan keisomeran karena perubahan konfigurasi disebut keisomeran
ruang. Keisomeran struktur dapat berupa keisomeran kerangka, posisi dan fungsi.
Sedangkan keisomeran ruang dapat berupa keisomeran geometris dan optis.
1. Keisomeran rangka : Mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi sama, namun
rantai induk berbeda.
2. Keisomeran posisi : Mempunyai rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka yang
sama namun berbeda letak ( Posisi ) gugus fungsinya.
3. Keisomeran gugus fungsi : Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda gugus
fungsi.
Terdapat 3 pasangan Homolog yang mempunyai rumus yang sama yaitu :
1). Alkohol dengan Alkoksialkana mempunyai rumus umum
CnH2n+2O
2). Alkanal dengan Alkanol, mempunyai rumus umum CnH2nO
3). Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus
umum CnH2nO2
4. Menentukan jumlah isomer struktur
Jumlah isomer struktur yang dapat
terbentuk dari suatu senyawa bergugus fungsi tunggal dapat ditentukan
berdasarkan jumlah kemungkinan gugus alkil yang dapat di bentuk oleh seyawa
itu.
a. Alkohol CnH2n+2O
Mempunyai struktur umum R – OH.
Jadi, jumlah kemungkinan isomer alkohol sama dengan jumlah kemungkinan gugus
alkilnya ( R )
b. Alkoksialkana, CnH2n+2O atau R
– O – R
Atom karbon dalam molekul eter
terbagi dalam dua gugus alkil. Jumlah kemungkinan isomer sama dengan jumlah
kombinasi dari kedua gugus alkil tersebut.
c. Alkanal, CnH2nO atau R – CHO
satu atom karbon dalam alkanal
menjadi bagian dari gugus fungsi sisanya merupakan gugus alkil. Jumlah isomer
bergantung pada jumlah kemungkinan gugus alkilnya.
d. Alkanon, CnH2nO atau R – CO –
R
satu atom karbon dalan alkanon
menjadi bagian dari gugus fungsi, sisanya + bagi dalam dua gugus alkil. Jumlah
isomer bergantung pada jumlah kemungkinan kombinasi gugus alkilnya
e. Asam Alkanoat, CnH2nO2 atau R
– COOH
Jumlah kemungkinan isomer asam
alkanoat sama dengan alkanot yang setara
f. Alkil alkanoat, CnH2nO2 atau R
– COOR
g. Halo Alkana, CnH2n+1 X atau R
– X
Jumlah kemungkinan isomer
haloalkana sama dengan alkanol yang sesuai
5. Keisomeran Geometris
Tergolong isomer ruang, mempunyai
rumus molekul dan struktur yang sama. Keisomeran ini terjadi karena perbedaan konfigurasi
molekul. Keisomeran geometris mempunyai dua bentuk yang di tandai dengan :
Cis : Gugus sejenis terletak pada
sisi yang sama
Trans : Gugus sejenis terletak
berseberangan
6. Keisomer Optis
Bidang getar di sebut bidang
polarisasi. Alat untuk mengubah cahaya biasa menjadi cahaya terkutub di sebut
polarisator. Berbagai jenis senyawa karbon menunjukkan kegiatan optis yaitu
dapat memutarkan bidang polarisasi, senyawa – senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi di sebut optis aktif. Keisomeran ini berkaitan dengan sifat optis
contohnya 2 – Butanol. Mempunyai 2 isomer optis yaitu d – 2 Butanol dan L – 2 –
Butanol.
Menurut Lebel dan Vanf Hoff,
keisomeran optis di sebabkan adanya atom karbon asimetris dalam molekul yaitu
atom c yang terikat pada 4 gugus yang berbeda. Senyawa yang mempunyai atom
karbon asimetris bersifat kiral, dua isomer yang merupakan bayangan cermin satu
dengan yang lainnya disebut enansiomer. Isomer – isomer yang bukan enansiomer
disebut diastereoisomer. Sudut putaran di tentukan melalui percobaan dengan
alat polarimeter. Campuran ekimolar dua enansiomer disebut campuran rasemat dan
bersifat optis tak aktif.
DAFTAR PUSTAKA
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/sentawa-organik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsional
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pendalaman%20materi%20kimia%20organik.pdf
terimakasih materi nya sangat membantu. saya ingin bertanya kenapa gugus fungsional bersifat hidrofilik? terimakasih
BalasHapuskarena gugus fungsi mengandung gugus -OH yang jika bereaksi dengan air dapat meningkatkan kepolaran senyawa itu sendiri.
HapusTerima kasih materinya, saya ingin bertanya bagaimana syarat disebutnya atom atau gugus atom sebagai gugus fungsi?? Mohon penjelasannya, terima kasih
BalasHapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat. saya mau bertanya ada berapa keisomeran pada senyawa asam karboksilat?
BalasHapusada 2, yaitu:
Hapus1. isomer struktur yang terbagi lagi menjadi beberapa sub :
isomer rantai
isomer posisi
isomer gugus fungsional
2. isomer optik
Terima kasih atas materinya sangat bermanfaat. saya mau bertanya ada berapa keisomeran pada senyawa asam karboksilat?
BalasHapusMaterinya cukup membantu.. tetapi saya mau bertanya bagaimana pembuatan ester? Terimakasih
BalasHapusbaiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari
Hapusesterifikasi merupakan nama yang paling umum digunakan untuk reaksi kimia dimana dua pereaksi (alkohol dan asam) membentuk suatu ester sebagai hasil reaksi.
Nice info.. Sangat membantu.. Sekedar saran bisakah lebih dibanyakin lagi sumbernya.. Terima kasih
BalasHapusterima kasih atas sarannya,
Hapussemoga isi blog ini bermanfaa
sedikit masukan mungkin bisa ditambahkan sifat2 dari masing2 gugus fungsinya ya trimakasih
BalasHapusTerimakasih atas sarannya
Hapussedikit masukan mungkin bisa ditambahkan sifat2 dari masing2 gugus fungsinya ya trimakasih
BalasHapusterimakasih atas penjelasannya, saya ingin bertannya apakah sifat kimia ataupun fisika suatu senyawa dapat dengan mudah kita kenali menggunakan gugus fungsinya ?
BalasHapusterimakasih materinya sangat bermanfaat
BalasHapus